Jumat, 24 Juli 2015

Agen Poker Online - Sejarah Hari Ini (24 Juli): Nasib Sial Arsenal Di Wembley

Sejarah Hari Ini (24 Juli): Nasib Sial Arsenal Di Wembley


Agen Poker Online - Tahukah Anda? Pada tahun 1998, Arsenal mengajukan surat permohonan pada Asosiasi Sepakbola [FA] agar bisa menggelar pertandingan Liga Champions di Wembley. FA mengambulkan permohonan tersebut tepat 17 tahun lalu, namun apa yang terjadi selanjutnya jelas tak pernah diinginkan Arsenal.


"Jika pertandingan dimainkan di Highbury, lebih dari 6.000 pemegang tiket, Gunners junior, dan kelompok fans harus menonton dari tempat lain," tulis pernyataan resmi Gunners saat itu. "Beberapa ribu suporter Arsenal pun tidak bisa menikmati kesempatan untuk menonton laga secara langsung."


Secara finansial, mereka jelas mengeruk keuntungan yang besar. Wembley yang saat itu memiliki kapasitas 70.000 kursi jelas memberikan lompatan kurva yang signifikan dibanding Highbury yang hanya setengah kapasitasnya.



Dari sudut pandang emosional dan branding, kepindahan ini turut memberikan dampak positif karena Gunners berhasil merangkul lebih banyak fans. Apalagi kalau ditambah dengan faktor kemegahan dan gengsi yang dimiliki oleh Wembley Stadium.


"Kami mungkin bakal merasa kurang nyaman di Wembley, tapi merupakan sebuah kebanggaan bisa bermain di sana dan kami akan mendapat dukungan lebih banyak," ungkap Arsene Wenger yang turut mendukung kegiatan pindah kandang itu.


Namun dari pandangan fakta, realita, kenyataan, atau apa saja yang kasat mata, kepindahan tersebut malah jadi bencana bagi Arsenal.


Arsenal melakoni dua musim yang menyedihkan di Liga Champions. Musim pertama bermain di Wembley, mereka mampu meraih kemenangan 2-1 atas Panathinaikos. Tetapi gagal meraih poin penuh melawan Dynamo Kyev dan resmi tersingkir dari fase grup Liga Champions setelah kalah 1-0 dari RC Lens.



Musim yang buruk kembali mereka lakoni setahun setelahnya, yakni periode 1999/00. Gunners berhasil meraih kemenangan di laga pertamanya melawan AIK Solna, klub asal Swedia, tapi lagi-lagi harus tersingkir dari fase grup. Mereka menelan dua kekalahan beruntun dari Fiorentina dan Barcelona di kandang sendiri.


Kubu Arsenal sepertinya tak menyadari tuah Wembley saat itu dan tetap berniat menggelar pertandingan Liga Champions di sana. Beruntung, Wembley direnovasi dan FA menutup stadion itu di tahun 2000, Arsenal pun kembali menjadi Highbury sebagai kandang utama mereka.


Kemalangan ternyata tak mengikuti mereka ke Highbury. Di musim 2000/01, performa Arsenal di Liga Champions meroket drastis. Laskar Wenger yang dipimpin Tony Adams saat itu berhasil lolos dari fase grup yang berisi Bayern Munich, Olympique Lyonnais, dan Spartak Moskwa.


Mereka tak menelan satupun kekalahan di kandang, bahkan ketika menghadapi fase gugur. Adapun mereka tetap tersingkir dari Valencia di perempat-final karena aturan gol tandang. Well, setidaknya lebih baik daripada tersingkir dari fase grup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar